Kondisi terkini pembangunan deker yang mangkrak. Menurut laporan warga, kalau musim hujan air mengalir deras ke baju jalan yang menyebabkan tanah turun dan retak.
NTT — Proyek jalan Nasional tahun anggaran 2023/2024 yang ditangani Satuan Kerja (Satker) Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Wilayah III (Tiga) Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki kualitas buruk. Padahal diketahui sekitar pada bulan maret 2025, ruas jalan labuan bajo – malawatar batas kota ruteng baru saja di Provisional Hand Over (PHO) namun kini sudah mengalami kerusakan parah di beberapa titik.
Bergelombang dan Kasar
Proyek ini dikerjakan dalam beberapa segmen. Menurut Wahid, staf keuangan PT. AKAS, terdapat tiga segmen pekerjaan yang disebutkan, satu di wilayah Cireng, Kabupaten Manggarai dan dua lainnya di Kabupaten Manggarai Barat. Di kabupaten Manggarai Barat, Wahid tidak menyebut secara rinci loaksi proyek yang dimaksud. Namun, kualitas jalan di semua segmen itu banyak dikeluhkan warga.
Tidak ada rabat bahu jalan
Pengamatan langsung awak media juga menunjukkan kondisi serupa. Di ruas jalan Desa Cireng dan Kampung Ruang, aspal terlihat kasar, mulai mengelupas, bahkan sudah berlubang.
Pada segmen lain seperti jalan dari cancar (kab. Manggarai), wae garit, terminal mena, seputaran kantor pengadilan negeri ruteng (PN-Ruteng), jalan juga tampak bergelombang dan kasar, dengan bulir kerikil besar. Bahkan, beberapa bagian menunjukkan tanda-tanda keretakan setelah diguyur hujan.