RUTENG – Bagaimana tidak anggaran sebesar Rp125.7 Miliar pada paket pekerjaan tersebut tidak dikerjakan maksimal oleh rekanan kontraktor. Negara diduga mengalami kerugian pada paket preservasi jalan tersebut sekitar puluhan miliar rupiah.
Meskipun tidak diketahui secara rinci siapa konsultan pengawas pada proyek itu, akan tetapi proyek tersebut merupakan tanggung jawab PPK 3.2 PJN Wilayah III NTT.
Nama Pasaoran Samosir selalu disebut. Menurut informasi yang berhasil dihimpun tim, Pasaoran adalah PPK pada proyek itu.
“Pasaoran atau pak saor yang berhak untuk menentukan proyek tersebut layak atau tidak. Dia PPKnya,” Ujarnya
Monev BPJN NTT di jalan Labuan Bajo hanya habiskan anggaran
BPJN NTT pernah melakukan Monev pada proyek preservasi jalan tersebut. Meskipun rusak parah tetapi proyek tetap lolos dari pantauan BPJN NTT.
“Informasinya bulan mei lalu BPJN NTT lakukan monev,” Ujar sumber itu
Pengerjaan saluran U-Ditch diduga Volumenya dikurang.
Sumber terpercaya media ini juga mengatakan kalau pemasangan U-ditch tersebut sudah terjadi pengurangan volume dan dikerjakan asal jadi.
“Jalan pasar baru itu saluran got seharusnya dipasang U-ditch. Dan itu sepanjang depan hotel Sentro Labuan Bajo. Panjangnya sekitar 300meter. Nanti dicek saja kebenarannya,” Kata sumber itu kepada media ini pada Jumat, 17 oktober 2025 sore


