JAKARTA – Dualisme kepemimpinan di tubuh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), mulai memicu kekhawatiran sejumlah anggota yang berasal dari Asosiasi dan Himpunan Pengusaha, seperti Asosiasi Penanaman Modal Asing Indonesia, Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh, dan Asosiasi Kontraktor Perusahaan Pengerukan dan Reklamasi Indonesia (AKPPRI).
Dengan kondisi kepengurusan seperti saat ini, mereka tak yakin Kadin bakal mampu memperjuangkan aspirasi anggotanya yang juga para pengusaha.
Karena itu, mereka berinisiatif membentuk Forum Komunikasi dan Silaturrahmi Asosiasi dan Himpunan Indonesia, yang bakal menjadi awal untuk mendirikan konfederasi bila dualisme Kadin tidak juga berakhir.
“Hari ini, kami beserta 250an asosiasi dan himpunan pengusaha bersilaturahmi dan berkumpul guna memastikan aspirasi para pengusaha tetap dapat terakomodir oleh Pemerintahan Prabiwo-Gibran,” ungkap Wisnu W. Pettalolo, Ketua Umum Asosiasi Kontraktor Perusahaan Pengerukan dan Reklamasi Indonesia (AKPPRI), dalam jumpa pers di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (12/12/2024).
Wisnu yang juga Direktur Utama PT Batulicin Borneo Maritim, perusahaan pengerukan dan reklamasi, menegaskan bahwa kehadiran Forum Komunikasi dan Silaturahmi Asosiasi dan Perhimpunan Indonesia bukan untuk menandingi Kadin. Tapi, lebih pada bentuk kepedulian terhadap kondisi kepengurusan saat ini.