RUTENG – Manager Unit Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu, Royatul Hosnan, mengungkapkan bahwa kandungan Asam Sulfur (H2S) pada aktivitas Geothermal Ulumbu berkisar 4,78 mg/Nm3 dan jauh di bawah baku mutu yang telah ditetapkan pemerintah. Artinya, kadar H2S tersebut aman dan tidak berdampak pada lingkungan maupun kesehatan masyarakat sekitar.
“Kami sudah mengukur pakai alat deteksi H2S, nilai H2S yang keluar bersama uap pembangkit justru jauh lebih kecil dari yang ada di kawah. Jadi di Ulumbu ini ada kawah panas, itu justru yang paling besar menyumbang H2S, yakni sebesar 18-26 mg/Nm3. Itu pun masih kadar yang aman,” ucap Royatul Hosnan.
Amannya kadar H2S PLTP Ulumbu terhadap manusia terbuktikan dengan aktivitas kami operator yang sapanjang hari sejak tahun 2012, sampai dengan saat ini hasil pemeriksaan kesehatan tidak ada dampak bagi operator. Pengoperasian PLTP Ulumbu yang mengandung H2S juga masih aman bagi lingkungan terbukti dengan hijau dan suburnya tanaman yang ada di sekitar kawasan geothermal. Sejumlah tanaman, padi hingga jagung di sekitar Cooling Tower dan kawah Ulumbu, kata Royatul Hosnan, tumbuh normal dan subur tanpa adanya tanda-tanda kerusakan.
“Bahkan baru-baru ini ada panen cengkih terbesar di Desa Wewo. Kalau memang berdampak harusnya selama 12 tahun kita beroperasi akan terlihat dampaknya. Tapi selama ini, penghijauan di unit kita sendiri tidak ada kerusakan,” katanya.