JAKARTA -Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI), Petrus Selestinus mendesak Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadahlia untuk segera meminta maaf dan mencabut pernyataannya soal “Raja Jawa” yang diposisikan sebagai seorang yang sangat berbahaya.
Pasalnya, ucapan Bahlil agar jangan bermain-main dengan ‘Raja Jawa” sudah berdampak menimbulkan sentimen suku, ras, agama dan antar golongan (sara) di sejumlah daerah terlebih-lebih menjelang Pilkada 2024.
“Ini adalah bagian dari teror dan intimidasi Bahlil terhadap kader Golkar selama dirinya jadi Ketua Umum Golkar, entah apa tujuannya,” ujar Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI), Petrus Selestinus di Jakarta, Rabu (28/8).
Petrus meminta Bahlil harus menjaga mulutnya dan harus lebih sensitif atau peka.
Selain itu, dia harus berhitung betul untuk setiap kata dan kalimat yang keluar dari mulutnya.
“Ia (Bahlil_red) tidak boleh cengengesan dan asal bunyi ketika berbicara di depan publik, apalagi saat berpidato dalam acara resmi yang disiarkan oleh berbagai Media,” tuturnya.
Sebelumnya, saat membacakan visi misinya dalam Munas ke- XI Partai Golkar pada 21/8/ 2024 lalu, Bahlil mengatakan jangan bermain-main dengan “Raja Jawa” dan “kalau kita main-main celaka kita” .