LABUAN BAJO –Badan Penyelenggara Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menyatakan Festival Golo Koe sebagai wisata religi Katolik sekaligus wujud nyata konsep pariwisata inklusif dan berkelanjutan.
Adapun Festival Golo Koe ini diselenggarakan pada 10-15 Agustus 2014 di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Semua pihak turut terlibat aktif di dalamnya baik masyarakat dengan berbagai suku, agama, dan ras, pemerintah, pelaku industri maupun gereja,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama BPOLBF Frans Teguh dalam keterangan yang diterima ANTARA, Kamis, (1/8).
Frans Teguh juga menilai Festival Golo Koe juga dapat menjadi wadah untuk menunjukkan potensi kebudayaan, produk lokal, dan menghubungkan rantai pariwisata yang manfaatnya dapat dinikmati sampai ke paroki-paroki yang lokasinya jauh dari Labuan Bajo sebagai hub pariwisata.
Lebih lanjut, BPOLBF juga berkomitmen mendukung promosi dan koordinasi dalam penyelenggaraan Festival Golo Koe tahun 2024.
“BPOLBF siap untuk terus mendukung dan berkolaborasi dalam penyelenggaraan Festival Golo Koe 2024 seperti pada tahun-tahun sebelumnya,” katanya.
Festival Golo Koe telah ditetapkan dalam Karisma Event Nusantara (KEN) 2024 di NTT.