JAKARTA-Pakar Telematika, Pemerhati Telematika KRMT Roy Suryo Notodiprojo alias Roy Suryo mendorong Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri untuk melakukan audit forensik terhadap Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Dorongan itu disampaikannya menyoroti lonjakan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam beberapa waktu terakhir yang sangat tidak normal.
“Jadi menurut saya, sudah saatnya Bareskrim masuk. Kemudian lakukan police line di KPU, udah clear ini. Bareskrim masuk, tim cyber-nya lakukan audit forensik untuk mengetahui hal ini,” ujar Roy Sabtu (2/3/2024).
Roy menilai jika Bareskrim Polri tidak segera bertindak maka bukan tidak mungkin kejanggalan lainnya akan terus terjadi.
“Karena nanti akan banyak lagi, belum nanti suara-suara caleg, itu juga nanti akan dibeginikan, nanti akan ada perpindahan-perpindahan yang ada,” ungkapnya.
Sebelumnya, Roy Suryo menilai jika perolehan suara partai yang diketuai oleh Kaesang Pangarep tersebut sangatlah tidak normal.
Roy menyebut bahwa partai yang paling banyak mengalami peningkatan perolehan suara tidak wajar adalah PSI.
Dia kemudian menjelaskan secara detail, pada 15 Februari 2024 suara PSI masih 2,68 persen. Namun pada 1 Maret 2024 suara PSI sudah melejit 3,02 persen.
Bahkan ketika pukul 10.00 WIB mencapai 3,03 persen, kemudian pukul 16,00 WIB sudah sudah 3,12 persen atau menjadi 2.393.774 dengan pertambahan 83.343 suara.
“Pertambahan jumlah 83 ribu ini hanya dari 110 TPS, ini tidak masuk akal sehat. Sebab jika dihitung 83.343 dibagi 110, maka perolehan PSI di tiap TPS mencapai 757 lebih. Padahal 1 TPS rata-rata hanya berisi 250-300 suara saja,” kata Roy heran.
“Anomali ini terjadi secara tidak wajar dan sulit dimengerti,” ucap Roy.
Menurutnya, suatu hal yang mustahil jika dalam satu TPS seluruh warganya memilih PSI.