JAKARTA-Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Demokratis kembali membongkar modus pengelembungan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Bayangkan saja, Partai yang dipimpin anak bungsu Presiden Joko Widodo itu mendulang nyaris 400 ribu suara dalam waktu sangat cepat itu.
Direktur Eksekutif Setara Institute, Halili Hasan, menegaskan pemungutan dan penghitungan suara direkayasa sedemikian rupa demi meloloskan PSI lolos ke Senayan.
Rekayasa jahat ini diduga kuat untuk mewujudkan tiga keinginan Jokowi, yaitu:
Pertama, memenangkan Paslon Capres Cawapres Prabowo-Gibran.
Kedua, meloloskan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ke Parlemen.
Dan Ketiga untuk menggerus suara PDI Perjuangan.
Menurutnya, jika dugaan penggelembungan suara PSI dan fakta-fakta kecurangan ini dibiarkan, maka lengkaplah kekacauan Pemilu 2024 yang dengan sendirinya menghancurkan legitimasi Pemilu.
“Pada saat yang sama, nyaris sempurna lah pembajakan Pemilu 2024 oleh Rezim Despotik ini untuk kepentingan dan ambisi kekuasaan Jokowi, keluarga, dan kroni-kroninya,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen), Koalisi Perempuan Indonesia (KPI), Mike Verawati menyerukan kepada DPR agak menggunakan hak angket untuk membongkar dugaan pemilu 2024 ini.
“Sebagai pembayar pajak badan dan perorangan untuk menggaji para wakil rakyat, Koalisi memerintahkan kepada para anggota DPR RI yang barangkali masih terhormat agar menggunakan hak konstitusional mereka untuk membongkar kejahatan Pemilu pada Pemilu 2024, khususnya melalui penggunaan Hak Angket,” tegasnya.