JAKARTA – PT Mayora Indah Tbk (MYOR) membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp3,19 triliun (Rp143 per saham) pada 2023, melesat 64,44% jika dibandingkan Rp1,94 triliun (Rp87 per saham) pada tahun 2022.
Kenaikan laba MYOR tersebut, menurut laporan keuangan per Desember 2023 yang diumumkan Kamis (29/2/2024), didukung oleh penjualan yang meningkat 2,65% jadi Rp31,48 triliun pada 2023 dari Rp30,66 triliun pada tahun 2022.
Sebesar Rp17,77 triliun (56,47%) berasal dari penjualan di pasar lokal, sedangkan Rp13,71 triliun atau 43,55% disumbangkan oleh pasar ekspor.
Beban pokok penjualan MYOR turun sebesar 3,15% menjadi Rp23,07 triliun pada 2023 dari Rp23,82 triliun tahun 2022.
Namun, laba kotor MYOR tumbuh 22,93% menjadi Rp8,41 triliun pada 2023 dibanding Rp6,83 triliun pada tahun 2022.
Di sisi lain, beban usaha MYOR juga berkurang 6,76%, dari Rp4,41 triliun pada 2022, menjadi Rp4,10 triliun tahun 2023.
Ini mendorong laba usaha emiten pengolahan makanan dan minuman beraset Rp23,87 triliun per Desember 2023 itu melonjak 76,7% jadi Rp4,29 triliun, dari Rp2,43 triliun pada 2022.