By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
PadarNewsPadarNews
Notification Show More
Latest News
Mendag Zulhas
Plafon Kredit Awal KopDes Merah Putih Sebesar Rp3 Miliar
Ekobis Headlines
Demi Keadilan Masyarakat, MA Harus Bebaskan Sorbatua Siallagan
Headlines Nasional
BPOLBF Pertimbangkan Langkah Hukum Terhadap PT Cipta Jaya Piranti
Headlines Labuan Bajo
Mendag Lepas Ekspor Tuna Beku ke UEA Senilai Rp Rp1,87 Miliar
Ekobis Headlines
Respons Cepat Pulihkan Listrik di Layanan Publik Bali, PT. PLN Dapat Apresiasi
Headlines REGIONAL
Aa
  • Home
  • Nasional
    • Ekobis
    • Polhukam
    • Sosbud
  • Berita NTT
    • Flores
    • Timor
  • Seputar Manggarai
    • Borong
    • Labuan Bajo
    • Ruteng
  • Wisata
    • Hotel
    • Resto & Cafe
    • Travel
  • Sports
  • Oase
  • Selebrita
  • More
    • Zodiak
    • Info Kurs
Reading: Julius Ibrani: Pemilu 2024 Bakal Dikenang Sebagai Pesta Demokrasi Bansos
Share
Aa
PadarNewsPadarNews
  • Nasional
  • Berita NTT
  • Seputar Manggarai
  • Entertainment
  • Technology
Search
  • PADARNEWS.CO
    • Padar Spotlight
    • Padar Hotshoot
    • Padar Stories
    • Padar Headlines
  • Categories
    • Headlines
    • Nasional
    • Berita NTT
    • Seputar Manggarai
    • Health
    • More
  • Bookmarks
    • Customize Interests
    • My Bookmarks
  • More @PadarNews
    • Blog Index
    • Sitemap
Have an existing account? Sign In
Follow US
PadarNews > Headlines > Julius Ibrani: Pemilu 2024 Bakal Dikenang Sebagai Pesta Demokrasi Bansos
HeadlinesNasional

Julius Ibrani: Pemilu 2024 Bakal Dikenang Sebagai Pesta Demokrasi Bansos

Last updated: 2024/03/01 at 8:36 AM
Redaksi Published Jumat, Maret 1st, 2024
Share
Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) Julius Ibrani
SHARE

JAKARTA-Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 disebut-sebut bakal dikenang sebagai pesta demokrasi media sosial (medsos) dan bantuan sosial (bansos).

Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) Julius Ibrani mengungkapkan, predikat itu patut disandang menyusul berbagai keriuhan yang tampak sejak penyusunan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia, yang kemudian diwarnai pembagian bansos dan perang di medsos,  yang berujung pada penghitungan suara yang amburadul.

“Yang muncul ke permukaan sejak awal, bermula dari komposisi komisioner KPU dan Bawaslu, yang sarat  nuansa politiknya sehingga terjadi berbagai pelanggaran. Ini orang-orang sakti semua. Dari persiapan saja sudah banyak yang janggal, nggak bisa dikoreksi. Pada saat pelaksanaan, sebobrok apapun mereka nggak akan bisa dikoreksi,” kata Julius saat menjadi pembicara pada  diskusi media bertajuk “Save Election, Save Democracy” yang diadakan Gerakan Indonesia Adil dan Demokratis (GIAD) dan PARA Syndicate di Jakarta, Kamis (29/2/2024).

Faktor-faktor inilah yang  mendorong PBHI bergabung dalam Gerakan Indonesia Adil dan Demokratis (GIAD) dan Para Syndicate mendesak 30 anggota DPR RI dari Fraksi NasDem, PDI Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk menandatangani  persetujuan pengajuan hak angket kecurangan Pemilu 2024.

Pada kesempatan itu, Julius juga menyampaikan, bahwa PBHI menjadi himpunan masyarakat sipil pertama yang berdiri di Mahkamah Konstitusi (MK) mengajukan laporan dugaan pelanggaran etik dan memprotes gagatan atau permohonan yang diajukan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), sebelum permohonan Almas terkait  syarat usia kepala daerah.

“Permohonan PSI  sudah kita protes pada gelombang pertama. Jadi urutannya agak panjang,   kemudian tetap bergulir tanpa ada satu legal standing yang jelas.  Saat itu, kami katakan, nanti pasti akan ada proxy lain di antara berbagai macam proxy ini. Salah satunya akan dikabulkan dan ternyata benar sehingga keluar Putusan MK Nomor 90 dan dinyatakan terjadi pelanggaran etik berat. Salah satu poin yang saya sebut ada intervensi  kekuasan yang kuat dan tertinggi untuk memutuskan putusan MK Nomor 90,” jelasnya.

Menurut Julius, intervensi  itu terlihat pada  hasil investigasi, di mana dua dalil  pertama ini digunakan untuk Gibran Rakabuming Raka.

Kemudian, yang kedua adalah legal standing dari pemohon untuk legal standing Gibran sudah jelas.

Tetapi, saat pendaftaran pencalonan Gibran  masih menggunakan PKPU Nomor 19 yang mana syarat masih 40 tahun, namun lolos pendaftaran juga.

“Secara keseluruhan masalah Pemilu, ditambah pra kondisi. Kita tahu ada pengerahan TNI  dan Polri, bahkan ada  perintah hingga ke bawah untuk memenangkan paslon 02,  sampai pengerahan aparat desa. Kemudian, fasilitas gaji, pensiun  naik, dan sampai terakhir yang kita tahu terjadi kebobrokan secara sistemik dalam proses rekapitulasi baik dalam hal rekapitulasi C1 melalui aplikasi Sirekap,” ungkap Julius.

Pada hasil hitung cepat, Julius menyimpulkan peran  medsos dan  bansos menutup segala kejanggalan Pemilu 2024, yang tidak bisa dijawab siapa pun.

“Pemilu 2024 akan dikenang oleh komponen rakyat yang paling besar jumlahnya yaitu, Gen Z dan Milenial. Karena mereka, Pemilu 2024  menjadi pemilu yang besar dengan dua kata. Pertama, medsos, dan yang kedua bansos. Jadi, Pemilu 2024 itu akan dikenang karena  medsos dan bansos. Tidak ada yang substantif, tapi inilah kondisi bobroknya sistem kita.  Bobroknya pemilu kita dan  hasilnya. Sudah pasti hasilnya boncos,” pungkas Julius.

You Might Also Like

Plafon Kredit Awal KopDes Merah Putih Sebesar Rp3 Miliar

Demi Keadilan Masyarakat, MA Harus Bebaskan Sorbatua Siallagan

BPOLBF Pertimbangkan Langkah Hukum Terhadap PT Cipta Jaya Piranti

Mendag Lepas Ekspor Tuna Beku ke UEA Senilai Rp Rp1,87 Miliar

TAGGED: Julius ibrani, PBHI, Pemilu 2024, pemilu bansos, pemilu medsos
Redaksi Jumat, Maret 1st, 2024
Share this Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp LinkedIn Telegram Email Print
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

SuarNews.com

Categories

  • Nasional
  • Berita NTT
  • Seputar Manggarai
  • Selebrita
  • Wisata
  • Sport

About US

Kami menyajikan informasi terkini dan terlengkap dari seluruh wilayah Indonesia dengan stressing pointnya semua daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Quick Link
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Siber
  • Index
Top Categories
  • Nasional
  • Berita NTT
  • Seputar Manggarai
  • Entertainment
  • Technology

Subscribe US

Facebook Twitter Youtube Telegram Whatsapp

© Padar News Network. Raka ZieCloud.com Company. All Rights Reserved. Gendis.com dan SuarNews.com

  • Contact
  • Index
  • Complaint
  • Advertise

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?