Oleh: Saiful Huda Ems
Perang politik antara Megawati Soekarnoputri melawan Joko Widodo jelas sudah dimenangkan oleh putri proklamator RI itu.
Bukti yang tak terbantahkan adalah tetap jayanya PDI Perjuangan meskipun Banteng sudah “ditombak” berkali-kali oleh Jokowi dan terluka parah, namun Banteng tetap berjaya dengan memegang erat Merah Putih.
Di sisi lain, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), partai yang diketuai anaknya Jokowi (Kaesang Pangarep) tidak lolos ke Senayan, meskipun sebelumnya Istana sudah habis-habisan mengkarbit partai ini untuk segera besar.
Ini sebuah pembuktian betapa para pendukung buta dan tuli Jokowi yang selama ini menganggap, PDI Perjungan akan terpuruk ketika ditinggalkan oleh Jokowi tidaklah terbukti.
Justru yang terjadi adalah hal yang sebaliknya. Jokowi tanpa PDI Perjuangan bukanlah sia-siapa.
Bahkan semakin terlihat hina nantinya setelah Jokowi tak lagi berkuasa.
Jokowi hanya akan berlindung di partai gurem (PSI), dan jikapun akan berlindung ke Partai GERINDRA, Jokowi akan selalu was-was karena partai itulah yang dahulu “menghajarnya” habis-habisan.
Partai GERINDRA sendiri sampai detik ini jika mengikuti hasil PEMILU dari Quick Count maupun KPU yang hitungannya masih terus berproses, perolehan suaranya masih di bawah jauh dari PDI Perjuangan.
Apabila suara PDI Perjuangan di Parlemen nantinya bergabung dengan suara partai-partai pendukung Capres 01, maka akan menjadi sangat besar dan berpotensi menjadi gelombang oposisi yang sangat tangguh.