By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
PadarNewsPadarNews
Notification Show More
Latest News
Mendag Zulhas
Plafon Kredit Awal KopDes Merah Putih Sebesar Rp3 Miliar
Ekobis Headlines
Demi Keadilan Masyarakat, MA Harus Bebaskan Sorbatua Siallagan
Headlines Nasional
BPOLBF Pertimbangkan Langkah Hukum Terhadap PT Cipta Jaya Piranti
Headlines Labuan Bajo
Mendag Lepas Ekspor Tuna Beku ke UEA Senilai Rp Rp1,87 Miliar
Ekobis Headlines
Respons Cepat Pulihkan Listrik di Layanan Publik Bali, PT. PLN Dapat Apresiasi
Headlines REGIONAL
Aa
  • Home
  • Nasional
    • Ekobis
    • Polhukam
    • Sosbud
  • Berita NTT
    • Flores
    • Timor
  • Seputar Manggarai
    • Borong
    • Labuan Bajo
    • Ruteng
  • Wisata
    • Hotel
    • Resto & Cafe
    • Travel
  • Sports
  • Oase
  • Selebrita
  • More
    • Zodiak
    • Info Kurs
Reading: Digitalisasi, Kunci Adaptasi Industri Mamin
Share
Aa
PadarNewsPadarNews
  • Nasional
  • Berita NTT
  • Seputar Manggarai
  • Entertainment
  • Technology
Search
  • PADARNEWS.CO
    • Padar Spotlight
    • Padar Hotshoot
    • Padar Stories
    • Padar Headlines
  • Categories
    • Headlines
    • Nasional
    • Berita NTT
    • Seputar Manggarai
    • Health
    • More
  • Bookmarks
    • Customize Interests
    • My Bookmarks
  • More @PadarNews
    • Blog Index
    • Sitemap
Have an existing account? Sign In
Follow US
PadarNews > Nasional > Ekobis > Digitalisasi, Kunci Adaptasi Industri Mamin
EkobisHeadlines

Digitalisasi, Kunci Adaptasi Industri Mamin

Last updated: 2023/02/28 at 8:23 AM
Paul Padar Published Selasa, Februari 28th, 2023
Share
Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Putu Juli Ardika
SHARE

JAKARTA-Salah satu tujuan transformasi manufaktur melalui penerapan industri 4.0 adalah untuk mengakomodasi perubahan perilaku konsumen.

Di industri makanan dan minuman (mamin), konsumen tidak hanya menginginkan produk yang sehat, tetapi juga menaruh perhatian pada keberlanjutan maupun tranparansi dari suatu produk.

Dengan transformasi digital, perusahaan industri akan mampu memprediksi perilaku konsumen, sehingga mendukung daya saing produk-produk yang dihasilkan.

“Sustainability, transparency, dan convenience merupakan tantangan yang saat ini dihadapi oleh industri mamin, selain kepatuhan terhadap standar yang berlaku, seperti SNI, Sertifikat Halal, maupun standar lainnya yang ditetapkan oleh BPOM,” ungkap Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Putu Juli Ardika, di Jakarta, Sabtu (25/2).

Menurut Putu, industri mamin dapat memenuhi kriteria sustainability melalui penggunaan kemasan yang ramah lingkungan dan sumber bahan baku yang berkelanjutan.

Bentuk lain dari upaya ini adalah dengan pendirian industri daur ulang kemasan oleh produsen mamin. Putu mengatakan, hal ini merupakan inisiatif yang patut diapresiasi.

Selanjutnya, transparansi perlu terus ditingkatkan oleh para pelaku industri, misalnya mengenai bahan baku, takaran, maupun proses produksi.

Transparansi dapat diwujudkan melalui penyampaian informasi tersebut secara detail.

Hal ini bisa didukung oleh platform digital.

“Sedangkan untuk kenyamanan atau convenience bagi konsumen, produsen mamin dapat memberikan berbagai pilihan dalam mendapatkan produk-produk sesuai keinginan, seperti pilihan on-the-go, pengemasan sekali pakai, pilihan pemesanan dan pengiriman online,” jelas Putu.

Tren lain yang perlu diikuti oleh industri mamin adalah kebutuhan konsumen akan personalisasi produk.

Konsumen kini menginginkan produk yang bisa dikustomisasi, unik, dan cocok dengan kepribadian masing-masing.

Dalam hal ini, penerapan teknologi digital memungkinkan produsen untuk memprediksi perilaku konsumen.

Hal ini dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis sejumlah besar data dari berbagai sumber, seperti pembelian online, media sosial, dan mesin pencari.

“Alat analitik canggih dan mesin algoritma yang mempelajari perilaku dapat digunakan untuk mengidentifikasi pola dan tren dalam data ini, sehingga memberikan wawasan berharga tentang preferensi konsumen dan kebiasaan belanja,” Putu menerangkan.

Salah satu contoh yang relevan adalah bagaimana data dari pembelian makanan dan minuman secara online, baik dari layanan pesan antar melalui aplikasi transportasi daring, lokapasar (online marketplace), dan media sosial dapat dikumpulkan menjadi big data dan dianalisis lebih lanjut sehingga dapat memprediksi perilaku konsumen dan mengidentifikasi tren konsumen.

123Next Page

You Might Also Like

Plafon Kredit Awal KopDes Merah Putih Sebesar Rp3 Miliar

Demi Keadilan Masyarakat, MA Harus Bebaskan Sorbatua Siallagan

BPOLBF Pertimbangkan Langkah Hukum Terhadap PT Cipta Jaya Piranti

Mendag Lepas Ekspor Tuna Beku ke UEA Senilai Rp Rp1,87 Miliar

TAGGED: adaptasi, digotalidassi, industri mamin, industri4.0, sertifikat halal
Paul Padar Selasa, Februari 28th, 2023
Share this Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp LinkedIn Telegram Email Print
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

SuarNews.com

Categories

  • Nasional
  • Berita NTT
  • Seputar Manggarai
  • Selebrita
  • Wisata
  • Sport

About US

Kami menyajikan informasi terkini dan terlengkap dari seluruh wilayah Indonesia dengan stressing pointnya semua daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Quick Link
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Siber
  • Index
Top Categories
  • Nasional
  • Berita NTT
  • Seputar Manggarai
  • Entertainment
  • Technology

Subscribe US

Facebook Twitter Youtube Telegram Whatsapp

© Padar News Network. Raka ZieCloud.com Company. All Rights Reserved. Gendis.com dan SuarNews.com

  • Contact
  • Index
  • Complaint
  • Advertise

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?