JAKARTA-Wacana Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) baru-baru ini muncul dengan adanya pertemuan Airlangga dengan Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago menyatakan KIR dan KIB berkemungkinan besar bisa bergabung karena semua partainya adalah pendukung pemerintah.
Namun, koalisi ini mengalami tarik menarik dalam penentuan paket capres dan cawapres karena Gerindra sudah mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai capres.
Sedangkan KIB tentu ingin mendorong figur capres juga, meskipun sampai saat ini belum ada deklarasi capres atau pun cawapres dari koalisi ini.
“Jika KIR dan KIB bersatu, bisa jadi figur-figur capres yang muncul dikocok ulang. Selain kepentingan masing-masing koalisi perlu diakomodir, kepentingan dari masing-masing partai juga bakal mempersulit dalam penentuan capres dan cawapres”, tutup ujar Arifki.
Muhaiman Iskandar yang mewakili KIR bertemu dengan Airlangga Hartarto cukup sulit menarik ini sebagai langkah bergabungnya dua koalisi besar.
Tetapi, Gus Muhaimin berkemungkinan bakal melihat peluang lain di KIB untuk posisinya sebagai Cawapres dibalik ketidakpastian nasibnya sebagai cawapres Prabowo Subianto.