MALAYSIA-Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu (KOPITU) bersama Pertubuhan Majelis Kebudayaan & Warisan Nusantara (PMKWN) Malaysia menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan fokus pada Penetrasi Pasar (Trading House), Kebudayaan dan Keuangan.
Ketua Umum KOPITU, Yoyok Pitoyo bertolak menuju Malaysia guna menandatangani MoU dengan mitra KOPITU di Malaysia.
Founder PMKWN Dato Seri Jamal Husain menyambut baik kedatangan KOPITU yang di dampingi oleh Atase Perdagangan KBRI Kuala Lumpur, Deden Muhammad Fajar Shiddiq.
Penandatangan MoU ini bertujuan untuk dapat membuka peluang dan penetrasi pasar produk UKM Indonesia di Malaysia melalui trading house dan sebaliknya dengan cara membuat E-Store dengan sistem fulfillment.
“Rencana KOPITU sangat baik dan kami terima serta siap bekerjasama dalam mendukung kesuksesan MoU ini,” ucap Dato Seri Jamal Husain.
Dengan adanya MoU tersebut, penetrasi produk UKM Indonesia dapat dengan mudah masuk dan bersaing dengan produk Malaysia.
“Gagasan Ide E-Store ini sangat bagus, kami berharap segera ada aksi yang dapat dimanfaatkan semua pihak & jg segera diitindak lanjuti dengan PKS dalam waktu dekat sehingga bisa langsung dimanfaatkan dalam waktu dekat oleh UKM anggota KOPiTU yang ingin masuk pasar Malaysia,” ucap Deden Muhammad Fajar Shiddiq.
Harapan Atdag diamini oleh Ketum KOPITU, Yoyok Pitoyo.
Kopitu adalah organisasi UKM terbesar di Indonesia yang sudah mempunyai anggota 132 000 di 34 provinsi dan bisa diakses di web site www.kopitu.co.id dengan progam unggulan yang sudah sukses yaitu Sister City dan trading House untuk penetrasi market ekspor produk2 UKM Indonesia.
Founder & Ketum Kopitu, Yoyok Pitoyo mempunyai impian besar yakni dengan membentuk Kampung Halal di Korea Selatan dan JEPANG dengan menggandeng Malaysia dan Brunei Darussalam.
“Semoga tahun 2023 ini bisa terwujud,” ujar Yoyok Pitoyo.