KUPANG-Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan mendukung permodalan bagi petambak garam NTT melalui Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU LPMUKP).
“KKP memiliki berbagai instrumen salah satunya adalah BLU (LPMUKP) dimana kita bisa memberikan pinjaman modal sepanjang masyarakat yang bekerja dan mengerjakan (tambak garam) adalah penduduk asli sini, jangan dari luar ya. Ini akan kita diskusikan dengan Pak Gubernur mekanisme terbaiknya seperti apa. Saya harap bukan hanya produksi, namun sampai pada end product bisa dilakukan di NTT,” ujar Menteri Sakti Wahyu Trenggono saat berdialog bersama petambak garam di Nunkurus Kabupaten Kupang, Kamis 17 November 2022.
Dalam peninjauan lahan tambak garam tersebut Menteri Trenggono turut di dampingi Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat.
Tinjauan ke Lahan Tambak Garam Nunkurus tersebut juga dirangkai dengan kegiatan Pertemuan Menteri bersama Gubernur dengan masyarakat Desa Oeteta terkait Tinjauan Usaha Pengembangan Pergaraman.
Luas total lahan garam yang ditinjau tersebut seluas 1.900 Ha dan dapat menghasilkan panen garam sebanyak 300.000 ton.
“Kita ke sini untuk menindaklanjuti amanat Kemandirian Pergaraman Nasional, karena saat ini kita masih impor. Pemerintah Pusat melalui KKP berkoordinasi dengan Gubernur NTT, lahannya akan terus kita bangun, dan harapan saya akhir tahun 2023 NTT sudah memiliki kemampuan untuk berkontribusi besar terkait kebutuhan secara nasional,” ucap Menteri Trenggono.
Tambak garam yang ada dioperasikan dengan metode geomembrane dan tradisional.
Untuk itu, Menteri Trenggono mendorong masyarakat untuk memproduksi garam dengan model yang lebih maju agar produktivitas garam NTT dapat maksimal.