RUTENG-PT PLN (Persero) harus bekerja sama dan berkolaborasi dengan para stakeholder terkait guna mensukseskan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu (Poco Leok) kapasitas 2 x 20 MW.
Upaya ini akan beriringan dengan kelompok masyarakat adat, sehingga dampak positifnya dapat dirasakan baik oleh industri juga oleh masyarakat secara luas.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara, Wahidin, melalui Tim Komunikasi UIP Nusra, Irlan J. Lalu, Kamis (17/11) menjelaskan segala proses dan tahapan pembangunan yang berlangsung harus dikoordinasikan dan diharmonisasikan sesuai peraturan yang ada, baik di tingkat pusat maupun di daerah.
“Dan yang terpenting adalah harus berjalan beriringan dengan kelompok masyarakat adat, sehingga dampak positifnya dapat dirasakan oleh industri dan masyarakat secara luas,” jelasnya.
Kedepannya kata Wahidin pihaknya akan melaksanakan program perluasan pembangunan PLTP Ulumbu dengan mengedepankan asas kemanfaatan yang nyata bagi masyarakat, terutama masyarakat yang berada pada ring-1 pembangunan. Baik itu pada proses awal seperti proses pra konstruksi, konstruksi, dan tentunya pada proses pengoperasian.
Wahidin optimis, pengembangan PLTP Ulumbu mampu menambah produksi energi listrik yang ramah lingkungan.
Selain itu tentu berkontribusi untuk meningkatkan pajak pendapatan daerah, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) untuk daerah, menumbuhkan dan meningkatkan industri lokal, menciptakan lapangan pekerjaan.
“Dan yang paling penting timbulnya pelestarian lingkungan,” imbuhnya.