JAKARTA-Daging sapi, salah satu komuditi pangan yang diminati warga Indonesia.
Tidak hanya diolah menjadi menu makanan tradisional, juga makanan luar negeri, seperi makanan-makanan western.
Dari beberapa menu western, steak daging sapi menjadi pilihan warga Indonesia ketika berada di resto.
Bahkan, resto steak sudah banyak dijumpai di berbagai wilayah Indonesia.
Menu steak daging sapi pun menjadi favorit di kalangan pecinta kuliner di Indonesia.
Harganya pun beragam, dari yang bersahabat untuk kantong, sampai menguras isi dompet.
Nah, salah satu yang mampu menguras isi dompet yakni steak daging wagyu.
Bukan tanpa alasan kenapa daging wagyu mahal.
Harganya yang bisa beberapa kali lipat jika dibandingkan jenis steak lain, penyebabnya karena berbagai faktor yang masuk akal.
Namun, jika mengetahui alasan kenapa daging wagyu mahal, mungkin kita bisa memakluminya.
Dikutip dari holycowsteak.com, berikut 7 alasan kenapa harga daging wagyu mahal.
1. Daging wagyu berasal dari sapi blasteran
Wagyu populer sebagai daging sapi khas Jepang.
Namun belum banyak yang tahu kalau sapi-sapi yang memproduksi wagyu sebenarnya merupakan sapi blasteran.
Ras-ras yang dikenal sebagai penghasil wagyu seperti japanese black, brown, shorthorn, dan polled, sebenarnya adalah hasil persilangan dengan sapi-sapi eropa.
Sebut saja simmental, devon, atau brown swiss yang secara kualitas sudah terkenal bagusnya.
Kombinasi genetika yang sudah berkembang di Jepang sejak abad ke-20 inilah yang menghasilkan apa yang orang kenal sebagai sapi wagyu.
2. Keaslian daging terjaga
Alasan daging wagyu mahal lainnya adalah soal keotentikannya.
Pemerintah Jepang yang mengatur pengembangbiakan daging wagyu agar ras sapi terjaga secara genetika.
Para peternak harus memperhatikan garis keturunan tatkala hendak mengawinkan sapi untuk wagyu agar ras tetap terjaga.
Selain harus melalui proses pengujian keturunan, mereka juga memastikan agar hanya sapi dengan genetika terbaik saja yang dikembangbiakkan.
Bahkan, mereka menjadi wagyu sebagai living national treasure atau harta nasional yang hidup.
3. Dikembangkan dengan teknik pemeliharaan khas
Proses pemeliharaan sapi untuk wagyu berbeda dengan sapi pada umumnya.
Mulai dari dalam kandungan, kelahiran, hingga berumur dan layak potong.
Ketika masih dalam perut, induk sapi mendapatkan program diet khusus dengan menu khas.
Saat anak-anak hingga berumur 10 bulan, sapi akan melalui proses penggemukan dengan pedoman makanan tertentu.
Biasanya, sapi akan siap potong ketika berusia 26-28 bulan.
Perbedaan waktu potong ini tergantung dari lokasi pengembang biakan sapi.
4. Kualitas pangan terjaga dan berkualitas
Untuk menghasilkan gizi tinggi dan rasa lezat, asupan sapi untuk wagyu juga sangat teratur.
Para peternak mengikuti pedoman yang sudah ditetapkan secara disiplin.
Sapi wagyu diberi makan apa? Pada setiap fase pertumbuhan, jenis pakan yang sapi dapatkan berbeda-beda menyesuaikan kebutuhannya.
Kandungan protein, lemak, serat, dan berbagai nutrisi penting lain mendapatkan perhatian.
Bahkan, sapi-sapi ini layaknya melakukan pola diet sehat dan ketat ala manusia.
Sejumlah pakan utama untuk sapi wagyu adalah olahan dari jerami, gandum, serta beras.
Bahkan untuk menghasilkan rasa lebih lezat, di sejumlah lokasi peternakan, sapi juga mendapat asupan minyak zaitun seperti di kawasan Kagawa.
5. Lingkungan peternakan terbaik
Orang-orang Jepang memiliki keyakinan, bahwa kebahagiaan sapi akan berpengaruh terhadap rasa dagingnya.
Jadi, mereka juga sangat serius dalam menjaga sapi agar tetap bahagia dan tidak stres.
Perlu kamu ketahui, ada cukup banyak faktor yang membuat sapi punya potensi stres, seperti iklim, kelembaban, radiasi matahari, kecepatan angin, hingga kepadatan tanah.
Di Jepang, ada sejumlah tempat terkenal nyaman dan ‘bebas stres’ bagi sapi sehingga mampu menghasilkan wagyu yang lebih enak.
6. Permintaan tinggi, penawaran terbatas
Saat penawaran terhadap suatu barang meningkat, maka harga yang ditawarkan akan semakin tinggi, teori ekonomi dasar atau hukum penawaran ini sangat sesuai dengan alasan mahalnya daging wagyu.
Selain karena berbagai faktor yang berhubungan dengan proses perkembangbiakan dan perawatan yang ekstra rumit, ada juga faktor lain.
Tingginya permintaan sekaligus terbatasnya penawaran adalah alasannya.
Saat ini, produsen dan eksportir daging Wagyu hanya terbatas pada beberapa negara saja.
Selain Jepang, hanya Amerika Serikat dan Australia yang terkenal serius.
Namun, permintaaan untuk daging wagyu menyebar dari penjuru negara dunia.
Berdasarkan data Strait Research, permintaan tertinggi ada di negara kawasan Asia Pasifik, Eropa, dan Amerika Utara.
Lalu selanjutnya Amerika Selatan, Timur Tengah, dan Afrika.
Sesuai hukum ekonomi, tingginya permintaan dan terbatasnya penawaran dapat meningkatkan harga suatu komoditas.
7. Bergizi tinggi dan memiliki rasa yang khas
Faktor terakhir yang menyebabkan wagyu mahal adalah karakteristik dagingnya yang khas.
Proses yang panjang dalam pengolahannya menghasilkan kombinasi rasa yang gurih dan tekstur lembut yang sulit tertandingi.
Marbling wagyu yang menyerupai marmer juga menjadi daya tarik tersendiri.
Menariknya, meski jaringan lemaknya cukup kentara, tapi wagyu mengandung lemak tak jenuh yang justru baik bagi tubuh.
Di luar itu, daging ini juga kaya omega 3, 6, dan zat besi.
Nah, sudah paham dan maklum kan kenapa daging wagyu bisa mahal harganya. Sesekali boleh lah ambil tabungab untuk cicipi daging wagyu. (*)