Oleh: Dimas Ardhinugraha
Tanpa pondasi yang kuat, sebuah pernikahan akan sulit untuk bertahan seumur hidup.
Selain dilandasi oleh rasa cinta, pernikahan juga harus dilandasi oleh kejujuran, sikap saling menghargai dan terbuka, serta pengetahuan yang cukup tentang kondisi kesehatan keuangan masing-masing.
Kekuatan pondasi yang dibangun di awal bersama pasangan akan menentukan kuatnya hubungan pernikahan nantinya.
Kali ini kita akan membahas salah satu elemen pondasi yang penting terkait aspek keuangan.
Dimas Ardhinugraha, Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) akan berbagi tips bagi Anda yang akan memasuki jenjang pernikahan.
Terbuka soal keuangan
Menikah itu gampang, namun tanggung jawabnya yang berat.
Ketika topik seputar pernikahan mulai dibahas bersama pasangan, saatnya untuk saling terbuka dalam hal keuangan agar masing-masing pihak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai kondisi kesehatan keuangan pasangannya.
Pembahasan keuangan bersama pacar, walau jelang pernikahan, kerap dianggap tabu.
Namun pembahasan ini harus dilakukan demi kelanggengan hubungan pasca pernikahan nantinya.
Beberapa topik yang perlu dibahas antara lain mengenai jumlah penghasilan, jumlah beban utang atau cicilan masing-masing, dan anggota keluarga yang menjadi tanggungan saat ini.
Selain itu, perlu dibahas juga mengenai pembagian tanggung jawab keuangan sesudah menikah, antara lain mengenai sumber penghasilan, dari satu sumber (suami saja) atau dua sumber (suami dan istri), dan mengenai jumlah yang akan dialokasikan untuk membantu anggota keluarga masing-masing.
Pembahasan lainnya adalah perlu tidaknya adaprenup agreement atau perjanjian pra nikah.
Membuat tujuan/rencana keuangan bersama
Setelah mengetahui kondisi keuangan masing-masing, seharusnya kita bisa lebih realistis dalam mempersiapkan anggaran dan konsep resepsi pernikahan.