By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
PadarNewsPadarNews
Notification Show More
Latest News
Mendag Zulhas
Plafon Kredit Awal KopDes Merah Putih Sebesar Rp3 Miliar
Ekobis Headlines
Demi Keadilan Masyarakat, MA Harus Bebaskan Sorbatua Siallagan
Headlines Nasional
BPOLBF Pertimbangkan Langkah Hukum Terhadap PT Cipta Jaya Piranti
Headlines Labuan Bajo
Mendag Lepas Ekspor Tuna Beku ke UEA Senilai Rp Rp1,87 Miliar
Ekobis Headlines
Respons Cepat Pulihkan Listrik di Layanan Publik Bali, PT. PLN Dapat Apresiasi
Headlines REGIONAL
Aa
  • Home
  • Nasional
    • Ekobis
    • Polhukam
    • Sosbud
  • Berita NTT
    • Flores
    • Timor
  • Seputar Manggarai
    • Borong
    • Labuan Bajo
    • Ruteng
  • Wisata
    • Hotel
    • Resto & Cafe
    • Travel
  • Sports
  • Oase
  • Selebrita
  • More
    • Zodiak
    • Info Kurs
Reading: Said Adbullah: Pilpres 2024, Momentum Menghadirkan Kepemimpinan Perempuan
Share
Aa
PadarNewsPadarNews
  • Nasional
  • Berita NTT
  • Seputar Manggarai
  • Entertainment
  • Technology
Search
  • PADARNEWS.CO
    • Padar Spotlight
    • Padar Hotshoot
    • Padar Stories
    • Padar Headlines
  • Categories
    • Headlines
    • Nasional
    • Berita NTT
    • Seputar Manggarai
    • Health
    • More
  • Bookmarks
    • Customize Interests
    • My Bookmarks
  • More @PadarNews
    • Blog Index
    • Sitemap
Have an existing account? Sign In
Follow US
PadarNews > Nasional > Polhukam > Said Adbullah: Pilpres 2024, Momentum Menghadirkan Kepemimpinan Perempuan
HeadlinesPolhukam

Said Adbullah: Pilpres 2024, Momentum Menghadirkan Kepemimpinan Perempuan

Last updated: 2022/10/25 at 2:12 PM
Ticco Alexander Published Selasa, Oktober 25th, 2022
Share
PPN 12%
Ketua Banggar DPR RI, MH Said Abdullah
SHARE

JAKARTA-Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Bidang Perekonomian Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) Said Abdullah menilai momentum pemilihan presiden (pilpres) tahun 2024 merupakan waktu yang tepat untuk menghadirkan kepemimpinan perempuan di level nasional.

Awalnya, Said Abdullah  mengutip hasil survei Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) 21 September 2021 melalui pertanyaan top of mind menemukan bahwa kandidasi capres perempuan masih jauh di bawah laki-laki.

Selain itu, hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) juga menunjukkan capres perempuan dari sepuluh daftar kandidasi capres 2024 berada di urutan ke tujuh.

“Artinya, dalam realitas politik di Indonesia kepemimpinan perempuan dalam kandidasi capres 2024 masih menyisakan problem akseptabilitas atau hambatan penerimaan publik,” kata Said Abdullah dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (24/10/2022).

Dari hasil survei tersebut, Said menilai kandidasi capres perempuan masih sulit bersaing dengan capres laki-laki pada sisi akseptabilitas untuk di terima dan dipilih pemilih di Indonesia.

Said pun mengutip pernyataan Bung Karno dalam bukunya “Sarinah: Kewajiban wanita dalam perdjuangan repoeblik Indonesia” (cet I, 1947) posisi perempuan dalam perjuangan republik Indonesia bukan sekedar urusan emansipasi”.

“Pengalamannya dirawat oleh Sarinah sebagai pembantunya, Bung Karno menemukan humanisme dalam praktik hidup,” ujarnya.

Geneologi pemikiran Bung Karno yang Marhaenis, kata dia, kental dengan kritik terhadap modernisme barat sebagai semang imperialisme.

“Jadi kita pahami bila Bung Karno bukan sekedar menempatkan perempuan dalam pemajuan bangsa dan negaranya, lebih spesifik, perempuan menjadi bagian kekuatan yang harus turut serta melawan feodalisme, kolonialisme dan imperialisme,” ucap Said.

Lebih lanjut, ia menuturkan dalam buku Sarinah Bung Karno diungkapkan betapa pentingnya peran perempuan dalam sebuah bangsa.

“Bahkan lebih jauh Bung Karno menggaris bawahi “djikalau tidak dengan mereka (wanita) kemenangan tak mungkin kita tjapai”. Terlihat betapa keadaan perempuan pada masanya terdomestifikasi, tak kuasa keluar dari kultur feodal yang patriarki,” ungkapnya.

Karenanya, Said menegaskan dari pandangan Bung Karno tersebut menunjukkan mengapa tokoh perempuan menjadi penting untuk tampil dalam kepemimpinan nasional melalui ajang kandidasi capres 2024.

Pertama, kandidasi perempuan dalam kepemimpinan nasional bukan sekedar dukungan terhadap figur, tetapi secara otentik bisa membuktikan bangsa Indonesia keluar dari feodalisme patriarkis sebagai syarat kemajuan sosial.

Kedua, kata Said, kepemimpinan perempuan sudah sewajarnya bila mengacu agregat sosial-demografis kita menempati kedudukan yang strategis.

“Kenapa? aspek keadilan. Artinya mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020 jumlah penduduk  perempuan di Indonesia mencapai 49,76 persen. Ini menunjukkan bahwa secara kuantitatif prosentase kandidasi capres perempuan seharusnya berbanding sama dengan jumlah kandidasi capres laki-laki,” ungkap dia.

Ketiga, aspek demokrasi bahwa kandidasi capres perempuan dalam kontestasi pilpres 2024 akan mewarnai gagasan-gagasan tentang kesejahteraan perempuan proteksi atas kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), pengentasan kemiskinan perempuan akibat dominasi kultur patriarki dan dampak struktural turunannya.

“Kaum perempuan juga terbukti sebagai pilar ketahanan pangan, di saat banyak urbanisasi yang dilakukan kaum laki laki, perlahan lahan pertanian kita cenderung feminim. Kekuatan perempuan sebagai kekuatan produksi sangat terlihat begitu diasporisnya para tenaga kerja wanita kita di berbagai belahan negara. Mereka mandiri, namun minim perlindungan atas hak-haknya, terutama di negara-negara yang penghormatan hak asasinya rendah,” ujar Said.

Said menjelaskan kehadiran pemimpin perempuan bukan sekedar gerakan emansipasi, bukan kepentingan perjuangan gender, bukan kepentingan personal dan kelompok melainkan kepentingan kehidupan berbangsa dan bernegara ke depan dalam menghadapi tantangan global.

“Yakni peran kepemimpinan perempuan yang visioner dan berperspektif gender, termasuk pada panggung internasional yang kental kebijakan-kebijakan maskulinitas,” tuturnya.

Dalam kondisi demikian, Said menegaskan penguatan dan peneguhan afirmatif atas kepemimpinan perempuan di level nasional dan internasional haruslah menjadi agenda bersama.

“Kewajiban kita bersama untuk memperjuangkan kesadaran baru secara massif untuk meminimalisasi aspek hambatan akseptabilitas dan penerimaan publik terhadap kepemimpinan perempuan sebagaimana tercermin dalam data survei di atas,” jelasnya.

Karena itu, Said menambahkannya pilpres 2024 merupakan momentum yang tepat bagi bangsa Indonesia dalam menghadirkan pemimpin perempuan.

“Di sinilah momentum pilpres 2024 adalah waktu yang tepat bagi kita untuk menghadirkan kebutuhan bangsa ke depan dalam menghadirkan kepemimpinan perempuan di level nasional,” pungkasnya.

You Might Also Like

Plafon Kredit Awal KopDes Merah Putih Sebesar Rp3 Miliar

Demi Keadilan Masyarakat, MA Harus Bebaskan Sorbatua Siallagan

BPOLBF Pertimbangkan Langkah Hukum Terhadap PT Cipta Jaya Piranti

Mendag Lepas Ekspor Tuna Beku ke UEA Senilai Rp Rp1,87 Miliar

TAGGED: Capres perempuan, kepemimpinan Nasional, Pilpres 2024, Puan Maharani, Said Abdullah
Ticco Alexander Selasa, Oktober 25th, 2022
Share this Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp LinkedIn Telegram Email Print
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

SuarNews.com

Categories

  • Nasional
  • Berita NTT
  • Seputar Manggarai
  • Selebrita
  • Wisata
  • Sport

About US

Kami menyajikan informasi terkini dan terlengkap dari seluruh wilayah Indonesia dengan stressing pointnya semua daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Quick Link
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Siber
  • Index
Top Categories
  • Nasional
  • Berita NTT
  • Seputar Manggarai
  • Entertainment
  • Technology

Subscribe US

Facebook Twitter Youtube Telegram Whatsapp

© Padar News Network. Raka ZieCloud.com Company. All Rights Reserved. Gendis.com dan SuarNews.com

  • Contact
  • Index
  • Complaint
  • Advertise

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?