JAKARTA-PT Global Digital Niaga Tbk (blibli) berencana melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) untuk menggalang dana maksimal sebesar Rp8,17 triliun, yang sebagian besar akan digunakan untuk membayar utang ke BBCA dan BTPN.
Berdasarkan Prospektus IPO calon emiten dengan ticker BELI ini, perseroan akan menawarkan saham ke publik sebanyak-banyaknya 17.771.205.900 lembar bernilai nominal Rp250 per saham atau setara dengan 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh BELI setelah IPO.
Dalam prospektus yang dipublikasi di Jakarta, Senin (17/10) tersebut, harga penawaran awal (book building) ditetapkan sekitar Rp410-Rp460 per saham. Adapun periode penawaran awal ini dilakukan pada 17-24 Oktober 2022.
Dengan penetapan kisaran harga saham itu, maka melalui aksi korporasi ini, BELI bisa meraup dana masyarakat melalui pasar modal mencapai Rp7,29 triliun sampai Rp8,17 triliun.
Pada aksi korporasi ini, bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi Efek adalah PT BCA Sekuritas dan PT BRI Danareksa Sekuritas.
Para penjamin pelaksana emisi Efek dan BELI berharap rencana IPO ini bisa mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 28 Oktober 2022.
Sehingga, pelaksanaan penawaran umum saham bisa dilakukan pada 1-3 November 2022.