LABUAN BAJO – Predikat Kota Super Premium dan label Smart City tidak serta merta membuat Kota Labuan Bajo, Ibu Kota Kabupaten Manggarai Barat bebas dari masalah sampah.
Produksi sampah kota di ujung barat pulau Flores ini justru meningkat dari hari ke hari bahkan menyentuh angka 15 ton per hari. Sungguh memprihatinkan.
Celakanya, pemerintah daerah seperti kehilangan cara untuk mengatasi masalah sampah tersebut. Akibatnya, Sampah semakin tidak terurus.
Minggu (16/10), Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Dr. Alue Dohong harus turun gunung untuk ikut membersihkan sampah di Labuan Bajo.
Bersama United Nations Development Programme (UNDP) dan Danone Aqua, Wamen LHK turut membersihkan Area Pantai Gorontalo, Labuan Bajo dari tumpukan sampah.
“Labuan Bajo menjadi daya tarik wisata di Indonesia. Kalau tujuan wisata tersebut kotor akan mengurangi wisata yang datang. Kita perlu menjaga kebersihan di Labuan Bajo. Acara hari ini agar menjadi komitmen untuk meminimalisir buang sampah untuk Labuan Bajo tetap indah dan cantik” ujar Alue Dohong seraya menambahkan bahwa secara prinsip kalau datang ketempat yang banyak sampah, wisatawan tidak tertarik untuk kembali lagi.
Wamen KLHK ini menambahkan bahwa kehadirannya ke Labuan Bajo dalam rangka mendukung Gerakan Sedekah dan Kolekte Sampah Indonesia (GRADASI).