LABUAN BAJO-Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) melalui Direktorat Ekonomi Digital mendampingi dua desa wisata di Manggarai Barat (Mabar), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT( untuk melakukan adopsi teknologi digital pada sektor pariwisata.
“Dalam adopsi teknologi digital ini, kami mengajarkan pemakaian teknologi digital untuk pelaku wisata khususnya di Desa Liang Ndara dan Batu Cermin,” kata Ketua Tim Transformasi Digital Pendidikan, Kesehatan, dan Pariwisata Kemkominfo Dikki Rukmana di Desa Liang Ndara, Labuan Bajo, seperti dikutip dari ANTARA, Selasa, (11/10/2022).
Direktorat Ekonomi Digital melakukan transformasi digital pada enam sektor yakni pertanian, maritim/perikanan, logistik, pendidikan, kesehatan, dan pariwisata.
Pada sektor pariwisata, program adopsi teknologi digital harus dilakukan pada destinasi pariwisata super prioritas, khususnya desa wisata.
Dia mengatakan adanya kecenderungan wisatawan melihat konten wisata di internet sebelum berkunjung ke suatu daerah.
Perilaku itu perlu disambut positif dengan memberikan pendampingan adopsi teknologi digital pada sektor pariwisata yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi pengelola desa wisata termasuk teknis pembuatan konten virtual di tempat wisata.
Dengan demikian, potensi desa wisata dapat terus dikembangkan sehingga adanya pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat lokal secara langsung.
Kementerian Kominfo memberikan pendampingan pembuatan konten wisata yang dilakukan secara intensif selama 16 hari.
Beberapa materi yang diberikan yakni desa wisata dan adopsi teknologi digital, penggunaan media sosial dan content creator, fotografi dan videografi, penggunaan drone, promosi desa wisata, analisis Instagram, storytelling dan copy writing, serta wisata virtual.
“Kita berharap pelaku wisata bisa memaksimalkan teknologi digital untuk mempromosikan desa wisata mereka,” katanya optimis.
Kepala Desa Liang Ndara Karolus Vitalis mengatakan ada beberapa potensi desa wisata Liang Ndara seperti atraksi budaya, hasil bumi, hingga wisata alam.
Berbagai potensi itu menjadi peluang untuk menumbuhkan perekonomian desa.