KUPANG-Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) diminta untuk memberi perhatian terhadap rusaknya 200- an hektar lahan persawahan di Kecamatan Paga, Kabupaten Sikka akibat meluapnya air dari bendungan Woloona.
Permintaan itu disampaikan anggota Fraksi Demokrat Solidaritas Pembangunan DPRD NTT, Leo Lelo ketika mengajukan interupsi pada rapat paripurna DPRD NTT dengan agenda penyerahan laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPj) gubernur tahun anggaran 2020, Rabu (31/3).
Menurut Leo, lahan persawahan yang rusak akibat meluapnya bendungan Woloona itu dimiliki 170 kepala keluarga.
“Saya berharap, Pemerintah NTT secepatnya merehabilitasi lahan persawahan yang rusak tersebut,” pinta Leo.
Lebih lanjut politisi Partai Demokrat ini meminta upaya serius Gubernur NTT dan Balai Wilayah Sungai II untuk mengatasi permasalahan yang dialami 170 kepala keluarga yang selama ini menggarap areal persawahan tersebut.
Leo Lelo mengharapkan agar Pemerintah NTT secepatnya rehabilitasi lahan sawah tersebut. Anggota DPRD NTT dari partai Demokrat ini, minta upaya serius Gubernur NTT dan Balai Wilayah Sungai II untuk dapat mengatasi permasalahan yang dialami 170 kepala keluarga tersebut.
“Langkah itu mesti diambil agar masyarakat segera menggarap atau mengelola kembali lahan persawahan seluas 200- an hektar dimaksud seperti sebelumnya,” ujar Leo. (NAR)