KUPANG-Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, kendala utama yang dihadapi terkait pengembangan lumbung pangan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah ketersediaan sumber air yang dapat digunakan untuk mengairi persawahan.
Presiden Jokowi katakan ini di sela- sela peninjauan food estate di Desa Makata Keri, Kecamatan Katiku Tana, Kabupaten Sumba Tengah, Selasa (232/2021).
Peninjauan dilakukan di tengah guyuran hujan lebat.
Kawasan lumbung pangan yang ditinjau itu mencakup lahan seluas 5.000 hektar yang terdiri dari 3.000 hektar untuk penanaman padi dan 2.000 hektar sisanya untuk komoditas jagung.
Mulai tahun ini, pemerintah menargetkan pengembangan lebih lanjut dari lumbung pangan tersebut yang nantinya akan mencakup luas lahan keseluruhan mencapai 10.000 hektar.
“Hari ini saya melakukan kunjungan kerja untuk melihat lumbung pangan yang ada di Kabupaten Sumba Tengah. Saat ini memang baru 5.000 hektar yang mana 3.000 hektar ditanam padi dan 2.000 hektar ditanam jagung. Tapi ke depan, akan diperluas lagi menjadi 10.000 hektar,” kata Jokowi.