ENDE-Festival Danau Kelimutu menjadi pemicu majunya pengembangan pariwisata di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Gubernur NTT, Viktor Laiskodat, saat penutupan Festival Danau Kelimutu 2019 di Kawasan Taman Nasional Kelimutu, Ende, Rabu (14/8/2019) mengatakan keberadaan festival yang masuk tahun ke-9 itu bisa menjadi magnet wisata serta pengembangan kehidupan masyarakat adat hingga pengakuan negara akan eksistensi adat budaya setempat.
“Pariwisata tidak bisa dipisahkan baik dari alam dan budaya. Untuk itu, butuh pembenahan disetiap destinasi, ini masih kotor puntung rokok dan sampah plastik dimana-mana. Pariwisata itu, kalau bersih, indah, pasti menarik wisatawan,” kata Viktor Laiskodat.
Gubernur juga mengatakan, sektor pariwisata di NTT menjadi kekuatan. Meskipun ada beberapa kendala seperti harga tiket pesawat ke NTT khususnya Ende masih tinggi.
“Tahun 2022 setelah Bandara Komodo rampung, pesawat dari Singapura akan masuk sehingga akan mempermudah wisatawan yang akan ke Ende menikmati Kelimutu,” tuturnya.
Selain Gubernur NTT hadir pula Wakil Bupati Ende Djafar Achmad, Wakil Ketua DPRD Ende Erikos E Reda, Kasubbib Area II A Regional III Pemasaran I Kemenpar Sudaryana, pengelola TNK, dan para mosalaki (tokoh adat).
Wakil Bupati Ende Djafar Achmad mengatakan, kunjungan wisatawan ke Kabupaten Ende di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur dalam lima tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yakni dari 13 ribu pada 2013, naik menjadi 93 ribu wisatawan pada 2018.
Menurut dia, kegiatan pariwisata yang menonjolkan wisata sejarah, alam, dan budaya ini sudah terbukti menarik minat kunjungan karena selalu diramaikan kalangan wisatawan domestik hingga mancanegara.