Oleh: EMANUEL DAPA LOKA
Selamat berjumpa Bapak Gubernur NTT, Victor B. Laiskodat. Maaf, saya menggangu di tengah kesibukan Bapak bekerja keras membangun NTT.
Apalagi beberapa hari lalu saya lihat di media sosial, Bapak melakukan eksebisi dengan mantan juara dunia tinju Chris John.
Sebelum naik ring, Bapak pasti menghabiskan cukup banyak waktu untuk melatih fisik, minimal menjaga kebugaran raga.
Semoga Bapak dalam keadaan sehat-sehat sehingga mampu memimpin provinsi kepulauan NTT.
Saya kira, setiap orang NTT patut mendoakan dan mendukung Bapak karena tantangan yang Bapak hadapi dalam membangun NTT, tidak ringan.
Untuk membangun NTT diperlukan semangat, konsistensi, daya kreasi, pantang korupsi dan keberanian – sedikit dengan “tangan besi”. Ingat “sedikit saja”.
Saya percaya Bapak memiliki semua itu, terutama dalam keberanian. Karenanya ketika Bapak muncul dengan entakan berupa psy war bahwa Bapak akan menembak mati para pencuri di NTT, khususnya Sumba dan mematahkan kaki para pelaku trafficking, saya terperangah, kagum sekaligus menunggu bukti.
Sayangnya, sampai hari ini saya belum pernah dengar ada pencuri yang ditembak dan pelaku trafficking yang kakinya dipatahkan, sehingga kedua penyakit tersebut kian berbiak dan menjelma menjadi kanker pembunuh.
Para pencuri tetap merajalela dan Pekerja Migran Indonesia asal NTT yang kembali dalam rupa mayat semakin mencengangkan.
Sudah hampir 50 PMI yang pulang sebagai mayat hingga pertengahn Juli ini.
Nenek 83 Tahun Kehilangan Kerbau
Gertakan Bapak akan menembak mati pencuri itu tiba-tiba saja terngiang-ngiang di telinga saya ketika mendapati kenyataan tiga ekor kerbau Mama kami Theresia Bela yang sudah berusia 83 tahun hilang diambil pencuri dari kandang pada tanggal 7 Juli 2019 malam di Pu’u Loba, Desa Kabali Dana, Wewewa Barat, Sumba Barat Daya.